Startup

Pelajari Cara Saya Menjual Puluhan Ribu Produk Tiap Bulan di MarketPlace

Avatar photo
Written by Arie Ginsha

Marketplace adalah sebuah pasar yang bisa dikatakan pasar elektronik yang aktivitasnya menjual dan membeli suatu barang ataupun jasa.

Jadi, pada tahun 1998 Menurut Laudon, proses jual beli produk secara elektronik oleh konsumen, dari perusahaan ke perusahaan menggunakan computer sebagai media perantara transaksi tersebut.

Baca Artikel Terkait : Berikut Cara Ampuh Meraih 5 Faktor Penentu Dalam Marketplace

Sering berkembangnya zaman marketplace juga berkembang. Dengan kata lain marketplace sudah menjadi model bisnis dimana situs web tidak hanya membantu untuk mempromosikan produk tapi juga menjembatani transaksi online antara penjual dan pembeli.

Di Indonesia juga sudah banyak Marketplace yang sudah besar dan menjadi booming seperti Tokopedia, Shopee, dan masih banyak yang lainnya.

Hal tersebut menjadi besar karena dapat memberikan kemudahan kepada para konsumen untuk berbelanja online, adapun selalu memberikan pilihan produk yang bermacam-macam yang sesuai dengan keinginan para konsumen.

Terlepas dari pada itu marketplace juga mempunyai kelemahan dalam hal produk atau barang yang di jual oleh banyak penjual yang menyebabkan informasi produk yang di berikan, dan kecepatan respon penjual serta proses pengiriman bermacam bentuk.

Oleh karena itu, hal terpenting adalah membuat strategi ataupun menentukan faktor – faktor yang dapat mendukung kegiatan tersebut agar konsumen tetap nyaman dan mudah melakukan proses berbelanja.

Dari pembahasan di atas, ada salah seorang yang sudah lama bermain dalam dunia marketplace, dia adalah Ari Ginsha seorang CEO muda dari ratuwedges.com yang memiliki toko online dengan nama Ginsha Shop.

Ari pernah berkuliah di salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia yaitu UNPAD, akan tetapi dia memutuskan untuk keluar dan melanjutkan pekerjaannya di dalam dunia Marketplace.

Ari juga pernah memimpin sebuah Komunitas Pengusaha Online se Jabodetabek. Berikut ulasan pengalaman Ari sebagai pelaku dalam dunia Marketplace.

Tempat Kursus Komputer Terbaik | Digital Marketing, Programming, SEO, Dll.

“Saya bermain di marketplace dari tahun 2014, di tahun 2016 saya sudah jadi juara 3, di tahun 2018 saya sudah berhasil mencapai 3.000, tapi saya membaca celah yang memang saya menganggap itu redocean jadi kalau ada blueocean ada redocean,

Itu marketplace ini redocean, bukan berdarah-darah lagi, tapi tikam-tikaman lah, harga nya luar biasa, saya membaca ini redocean, saya tetap akan bermain di redocean tapi saya harus mempunya inovasi saya akan bermain di blueocean,

Karena bisnis itu yang penting, seperti kata koko tadi punya produk yang orang tidak jual, saya akan seperti itu, nanti nya saya mempunyai inovasi, saya akan keluar dari marketplace tapi tetap berjualan,

Maksudnya mempunyai konsep yang lain dengan marketplace, marketplace itu akan saya biarkan, divisi saya itu berjualan, anda tikam-tikaman atau apa terserah, tapi saya punya bisnis inovasi yang baru, jadi begini teman-teman, saya dengar ada yang tanya, ada PO ( pre-order) seminggu,

Itu barangnya beli dari Cina, hanya invest, Alibaba, atau apa, benar ada supplier yang memang dia belanja di Cina, dia PO kan, barang datang dia kirim, sekarang saya tanya sama teman-teman,

Kalau Amazon sudah masuk di Indonesia mau apa, saya supplier, saya UKM seperti ini selesai, mereka harga jual lebih murah, produk lebih bagus, saya selesai guys. Di grup komunitas saya di Tokopedia, kita saling memperkuat, benar kata koko tadi juga, kita tidak mungkin berjalan di hutan sendirian,

Karena saingan kita nanti bukan hanya teman-teman yang disini, tapi Amazon, Alibaba, Aliexpress, dia akan berjualan di Indonesia.

Makanya saya membaca arahnya kesitu, saya ingin bersatu dengan teman-teman, dalam artian bersatu itu biarlah mereka yang bersaing,

Kita juga membuat persaingan, jadi saya itu sudah mencari konsep ini sudah lama, sampai akhirnya saya ketemu dengan Pak Dian,

Pak Dian ini mempunyai banyak murid dan teman-teman yang ingin berjualan online, cuma melihat persaingan di marketplace Pak Dian sendiri pun merasa bagaimana caranya,

Saya tetap memberikan opsi kepada teman-teman yang ingin mencoba berjualan di marketplace, saya bisa bantu, saya akan bantu bagaimana caranya sampai ke praktek itu janji saya, karena saya di komunitas pun seperti itu.

Jadi kita harus seperti itu, harus saling berbagi kalau tidak kita tergerus, jadi yang ingin fokus di marketplace silahkan, silahkan teman-teman mencoba sendiri bagaimana persaingan ketat ya silahkan, saya berharap teman-teman juga harus sukses.

Tapi disini saya menawarkan mempresentasikan hasil inovasi saya setelah bertemu dengan Pak Dian, jadi saya mempunyai product baru, tadi Pierdev itu sudah saya buat HKI (Hak Kekayaan Intelektual) itu dengan merek saya sendiri, dan itu akan saya jual di marketplace juga.

Jadi sebelumnya product Pierdev sudah saya analisis, hasil dari analisis saya bahwa product ini akan laris, saya sudah pastikan ketika product ini launching itu sudah positif laris.

Bahkan target saya di bulan pertama itu sehari bisa mencapai angka 500, di bulan kedua bisa 1.000 atau 2.000, karena saya sudah menganalisis sebelumnya, saya sudah tahu barang apa yang betul-betul laris di bidang saya fashion khususnya sepatu – sepatu wanita.

Saat ini Pierdev memang masih memakai sepatu yang ada, karena saya belum mulai terpikirkan waktu itu, itu aja sehari sudah 500.

Jadi saya sudah berhasil menjual segitu, tapi begitu saya menemukan inovasi, saya kalau di marketplace terus saya lama-lama akan tergerus juga.

Jadi saya akan membuat product baru di Pierdev, saya akan jual di marketplace tapi akan saya buka sistem keagenan, contoh misalnya saya jual 100.000 saya akan buka agen,

agen itu akan saya kasih komisi yang betul-betul menggiurkan bisa sampai di angka 50.000 atau 70.000 tergantung dengan penjualan nya, jadi teman-teman juga bisa agenan,

agenan itu juga bisa berjualan dengan harga yang sama di marketplace, rencana saya akan seperti itu bahkan nanti di toko saya di marketplace, saya akan kasih banner yang khusus toko yang memang dengan agen penjualan nya bagus khusus di agen ini lagi diskon 20% padahal di tempat saya enggak,

bahkan saya akan branding agen-agen itu juga, karena kalau saya tidak seperti itu saya habis, habis sama dengan pesaing-pesaing yang akan datang,

tapi dengan sistem keagenan kita kuat, karena sama-sama saling menguntungkan, daripada si reseller ini masukkan barang dari Cina, yang untungnya berapa yang sudah tau jelas-jelas reseller, barang Cina jual di ini 70.000 dia jual 90.000,

lebih bagus kita buat sistem yang betul-betul sama, sama-sama jual 100.000 untungnya sama tidak ada beda dan kerja nya tidak lelah, tinggal hanya upload selesai,

mungkin saya juga ketika saya berhasil ini hanya harapan saya dan inovasi saya ketika saya berhasil mempunyai minimal 10 atau 20 agen kita akan intens ketemu meeting bagaimana cara meningkatkan rating, karena harga sama, saya tidak akan membunuh harga kalian,

kalian tapi bisa membunuh harga saya karena kalian memiliki komisi, dan saya pun tidak masalah, di agen ini lagi diskon 20%, di agen ini lagi gratis ongkos kirim,

kurang lebih seperti itulah inovasi saya saat ini dan saya sangat berharap mudah-mudahan kalau di ridhoi sama Allah itu berhasil, ini beberapa contoh untuk Pierdev yang sedang kami analisis dan kalaupun diberi kesempatan sama yang di Atas,

insya Allah saya akan lounching dengan The Plaza, The Plaza itu sendiri adalah sebuah website dengan sistem ke agenan.

Saya memutuskan berjualan di marketplace karena saya adalah tangan pertama, jadi saya cuma punya 1 supplier, tidak ada tangan kedua, atau ketiga, supplier itu maker pembuat sepatu, dan saya yang menjual dengan merk yang saya inginkan apapun merk nya.

Jadi saya bisa harga nya bersaing, orang jual 50.000, saya bisa 45.000, orang jual 45.000, saya bisa 40.000, orang rugi saya juga bisa, benar karena saya tangan pertama,

jadi misalnya saya terbayang masih reseller, orang jual murah saya bingung, dari supplier segini, orang jual segini, dari supplier saja orang seperti saya jual nya 50.000, saya jualnya 70.000 an, repot, orang jual murah kita repot, ada penjualan tapi tidak banyak,

jadi kunci nya itu seperti koko bilang tadi, kamu cari supplier nya, memang susah, tapi setelah dapat jadi mudah, memang seperti itu syarat nya, cari supplier supaya kita itu bisa pastikan kita itu tangan pertama, kita bisa jual dengan harga yang sama, kita jual murah,

karena marketplace tahu sendiri kan, harga nya luar biasa, bukan perang harga lagi tapi saling mengintimidasi, kalau tidak kuat ya stress, kecuali memang mau di bilang kerja bakti silahkan.”

Jika anda ingin bertanya kepada Arie Ginsha. Silahkan input pertanyaan pada kolom di bawah

Dan ayo nikmati materi kursus digital marketing yang ada di academy techfor id (Bekerja sama dengan babastudio). cukup klik link di bawah ini :

http://academy.techfor.id

About the author

Avatar photo

Arie Ginsha

3 Comments

  • Wah sangat setuju sekali penjabaran nya karena saya juga mengalami apa yang pernah Pak Arie alami walau pun sedikit berbeda akan tetapi ada persamaan 🙂

  • Wah jujur saya sangat tertarik sekali. semoga dilancarkan mas segala keinginannya

Leave a Comment

Click to ask
Hai, Tanya-Tanya Aja
Hi ini Windy, dari techfor

Windy bisa membantu kamu memahami layanan Techfor
Seperti

1. Kursus Online By Expert
2. Partnership Event dan Konten
3. Layanan liputan multimedia
4. Dan hal lain yg ingin kamu tau

Kirim saja pesan ini serta berikan salah satu nomor diatas atau beritahukan windy lebih jelas agar dapat membantu Kamu