Fintech Information Technology William Yang - Vice Chairman IT & Fintech KADIN Indonesia

Yuk, Bermain – main Dengan Blockchain

Avatar photo
Written by William Yang

Pernahkah kamu mendengar kata Blockchain?

Apakah teknologi Blockchain teknologi masa depan?

Apakah masyarakat Indonesia sudah banyak yang menggunakan teknologi ini?

Sebelumnya, mari kita lihat dahulu apa itu Blockchain.

Blockchain bisa dikatakan sebagai salah satu penemuan cerdas yang tak dapat disangkal lagi. Lahir dari gagasan seseorang atau sekelompok orang yang dikenal dengan nama samaran, Satoshi Nakamoto. Tetapi sejak itu, telah berkembang menjadi sesuatu yang lebih besar.

Baca Artikel Terkait : 7 Manfaat Yang Membuat Block Chain Istimewa( Nomor 4 Sedang Ramai Diperbincangkan )

Dan pertanyaan utama yang sering ditanyakan orang adalah: Apa itu Blockchain?

Pada tulisan ini, William Yang akan memberikan gambaran umum mengenai teknologi yang sedang naik daun ini.

Kini informasi digital dimungkinkan untuk di distribusikan tanpa disalin, teknologi Blockchain menciptakan tulang punggung dari jenis baru di dunia internet. Pada awalnya, Blockchain dirancang untuk cryptocurrency, Bitcoin, tapi kini komunitas teknologi menemukan kegunaan potensial lainnya untuk teknologi.

Bitcoin telah disebut “emas digital,” dan itu ada benarnya. Hingga saat ini, nilai total mata uang tersebut masih berfluktuasi di harga ribuan dollar. Bagi yang memiliki “koin” ini sejak lama maka kini ia bisa meraih keuntungan besar.

Blockchain berkontribusi dalam kinerja cryptocurrency. Dan masih banyak cryptocurrency lainnya yang menggunakan teknologi Blockchain.

Seperti internet, kamu tidak perlu tahu cara kerja Blockchain untuk menggunakannya. Namun, jika kamu memiliki pengetahuan dasar tentang teknologi baru ini, kamu bisa menunjukkan diri sebagai salah seorang yang revolusioner.

Kamu bisa dengarkan wawancara tim Techfor.id dengan William Yang dengan klik soundcloud di bawah ini.

Apa itu Teknologi Blockchain?

“Blockchain merupakan sebuah buku besar digital yang tidak dapat rusak, berisi transaksi ekonomi yang dapat diprogram untuk mencatat tidak hanya transaksi keuangan tetapi juga segala sesuatu yang bernilai.” Demikian menurut Don & Alex Tapscott, penulis Blockchain Revolution (2016) pada situs blockgeeks.com.

Apakah teknologi Blockchain sudah dimanfaatkan di Indonesia?

Menurut saya bahwa pemanfaatan teknologi ini di Indonesia masih hanya sebatas untuk cryptocurrency, belum merambah ke bidang lain. Padahal penggunaan teknologi ini di bidang lain cukup menjanjikan.

Misalnya, pemanfaatan teknologi Blockchain pada event-event besar seperti Pemilu. Meskipun bisa dilakukan tapi akan terbentur 2 masalah lain, yakni listrik dan internet.

Seperti kita ketahui bahwa teknologi internet di Indonesia belum secepat negara-negara tetangga meski sudah cukup berkembang. Kenapa internet menjadi faktor kunci? Untuk mengetahuinya maka kamu perlu tahu cara kerja Blockchain.

Bagaimana cara kerja Blockchain dalam bahasa yang sederhana?

Bayangkan ini adalah spreadsheet yang di duplikasi ribuan kali di seluruh jaringan komputer. Lalu, bayangkan bahwa jaringan itu dirancang untuk secara teratur memperbarui spreadsheet ini.

Informasi yang disimpan pada Blockchain ada sebagai database bersama dan terus dikalkulasikan. Ini adalah cara menggunakan jaringan yang memiliki manfaat nyata. Basis data Blockchain tidak disimpan di lokasi tunggal mana pun, artinya catatan yang disimpannya benar-benar bersifat publik dan mudah diverifikasi.

Tidak ada versi terpusat dari informasi ini dan mustahil bagi peretas untuk melakukan korupsi. Di-host oleh jutaan komputer secara bersamaan, datanya dapat diakses oleh siapa saja di internet.

Itulah mengapa jaringan internet yang mumpuni harus tersedia jika ingin digunakan pada bidang yang krusial, misalnya untuk Pemilu.

Dan hal satu lagi yang bisa menjadi kendala adalah biaya listrik. Untuk menggunakan teknologi ini akan memakan biaya listrik yang besar karena menggunakan komputer dan jaringan internet dalam waktu yang cukup lama. Mengingat bahwa informasi data yang terus diperbarui.

Karena adanya 2 kendala itu maka pemanfaatan teknologi Blockchain di Indonesia masih seputar pada crytocurrency Bitcoin dan cryptocurrency lainnya.

Namun tak tertutup kemungkinan pemanfaatan teknologi ini di Indonesia pada berbagai bidang, tak terkecuali pada sistem pembayaran. Tapi tidak untuk dalam waktu dekat.

Kenapa di Indonesia teknologi ini masih belum digunakan dalam sistem pembayaran?

Karena jika saat ini digunakan pada sistem pembayaran maka itu bisa berarti meniadakan peran bank sentral, dalam hal ini Bank Indonesia. Peredaran Bitcoin dan cryptocurrency lainnya tidak dipegang oleh pihak ketiga karena seperti sudah disebutkan di atas bahwa teknologi Blockchain ini menggunakan jaringan yang sifatnya bersama dan tak ada satu pihak pun yang menyimpannya.

Teknologi Blockchain ini lahir dari jaringan yang disebut “node” komputasi yang sangat kompleks dan luas.

Bersama-sama mereka menciptakan jaringan tingkat kedua yang kuat. Ini adalah visi yang sepenuhnya berbeda tentang bagaimana cara kerja internet.

Setiap node adalah “administrator” dari Blockchain, dan bergabung dengan jaringan secara sukarela (dalam hal ini, jaringan desentralisasi). Namun, masing-masing memiliki insentif untuk berpartisipasi dalam jaringan.

Dalam pemanfaatannya untuk Bitcoin, ini bisa menjadi peluang untuk memenangkan Bitcoin. Ya, Bitcoin itu didapatkan tidak seperti uang fisik dimana ada pihak yang mengedarkan, yakni bank sentral.

Bitcoin dan cryptocurrency lainnya didapatkan setelah memecahkan teka-teki komputasi yang sangat rumit. Ada istilah yang sering kita dengar pada Bitcoin, yaitu mining.

Kamu bisa lihat pada gambar di samping mengenai node ini. Komputer yang terhubung ke jaringan Blockchain menggunakan client yang melakukan tugas memvalidasi dan menyampaikan transaksi lalu juga bisa mendapatkan salinan Blockchain, yang akan diunduh secara otomatis setelah bergabung dengan jaringan Blockchain.

Secara desain, Blockchain adalah teknologi terdesentralisasi.

Apa pun yang terjadi di dalamnya adalah fungsi dari jaringan secara keseluruhan. Beberapa implikasi penting berasal dari ini. Dengan menciptakan cara baru untuk memverifikasi maka transaksi perdagangan tradisional bisa semakin terpinggirkan.

Misalnya, teknologi ini digunakan pada perdagangan pasar saham. Ini bisa berlangsung secara hampir simultan di blockchain.

Jaringan komputer global menggunakan teknologi blockchain untuk bersama-sama mengelola basis data yang mencatat transaksi, misalnya transaksi Bitcoin. Artinya, Bitcoin dikelola oleh jaringannya, dan tidak ada satu otoritas pusat. Desentralisasi berarti jaringan beroperasi berdasarkan pengguna-ke-pengguna (atau peer-to-peer). Bentuk – bentuk kolaborasi massa yang terbuka kemungkinan untuk berkembang lebih maju lagi di masa depan.

Lalu apakah teknologi Blockchain ini aman?

Tempat Kursus Komputer Terbaik | Digital Marketing, Programming, SEO, Dll.

Daya Tahan dan Kekokohan Blockchain

Mari kita lihat faktanya. Dengan menyimpan blok informasi yang identik di seluruh jaringannya, Blockchain tidak dapat:

  • Dikontrol oleh entitas tunggal mana pun.
  • Tidak memiliki satu titik kegagalan.

Apa ada buktinya? Buktinya adalah Bitcoin dan cryptocurrency lainnya.

Khusus untuk Bitcoin, yang ditemukan pada tahun 2008, telah beroperasi tanpa gangguan signifikan. Hingga saat ini, setiap masalah yang terkait dengan Bitcoin disebabkan oleh peretasan atau salah urus.

Peretasan yang terjadi juga bisa cepat diketahui tanpa ada kesulitan yang berarti karena setiap client bisa saling memantau. Dengan kata lain, masalah ini berasal dari niat buruk dan kesalahan manusia, bukan kelemahan dalam konsep yang mendasarinya.

Internet itu sendiri telah terbukti tahan lama selama hampir 30 tahun. Ini adalah rekam jejak yang menjadi pertanda baik bagi teknologi Blockchain yang hingga saat ini terus dikembangkan.

Menurut seorang penulis dan futuris teknologi, Ian Khan, bahwa Blockchain benar-benar merupakan peralihan untuk membawa semua orang ke tingkat akuntabilitas tertinggi. Tidak ada lagi transaksi yang terlewat karena kesalahan manusia atau mesin, atau bahkan perpindahan yang tidak dilakukan dengan persetujuan para pihak yang terlibat.

Teknologi Blockchain membantu memastikan validitas transaksi dengan menjamin tidak hanya pada register utama tetapi sistem register terdistribusi yang terhubung, yang semuanya terhubung melalui hubungan validasi yang aman.

Dengan menyimpan data di seluruh jaringannya, Blockchain menghilangkan risiko yang timbul karena data dipegang secara terpusat.

Jaringannya tidak memiliki titik kerentanan terpusat yang dapat dieksploitasi oleh peretas komputer. Internet saat ini memiliki masalah keamanan yang umum bagi semua orang. Kita semua bergantung pada sistem “nama pengguna / kata sandi” untuk melindungi identitas dan aset kita secara online. Sementara metode keamanan Blockchain menggunakan teknologi enkripsi.

Dasar untuk ini adalah apa yang disebut public and private keys atau “kunci” publik dan pribadi. “Kunci publik”, berupa angka yang panjang dan dihasilkan secara acak, adalah alamat pengguna di blockchain. Dalam hal Bitcoin, ini dikirimkan melalui jaringan yang dicatat sebagai milik alamat itu.

Sementara “Kunci pribadi” seperti kata sandi yang memberikan pemiliknya akses ke Bitcoin mereka atau aset digital lainnya. Kamu menyimpan data itu di blockchain dan itu tidak dapat rusak.

apa itu blockchain, proses kerja block chain, cara kerja block chain, mengenal block chain

Blockchain ini bisa dianggap sebagai sesuatu yang transparan dan tidak fana.

Jaringan Blockchain hidup dalam keadaan konsensus, yang secara otomatis memeriksa sendiri setiap sepuluh menit. Semacam ekosistem audit-sendiri dari nilai digital. Jaringan merekonsiliasi setiap transaksi yang terjadi dalam interval sepuluh menit.

Setiap kelompok transaksi ini disebut sebagai “blok”. Dua sifat penting hasil dari ini:

  • Data transparansi tertanam dalam jaringan secara keseluruhan. Bisa dikatakan bahwa ini bersifat publik.
  • Itu tidak dapat rusak. Mengubah unit informasi pada Blockchain berarti menggunakan sejumlah besar daya komputasi untuk menimpa seluruh jaringan.

Secara teori, ini bisa dimungkinkan. Namun dalam praktiknya, hal itu sangat sulit untuk dilakukan. Mengambil kendali sistem untuk menangkap Bitcoin, misalnya, juga akan berdampak pada penghancuran nilainya.

Teknologi Blockchain ini memang sangat menjanjikan.

Lalu siapa yang bisa menggunakan teknologi ini?

Di Indonesia, penggunaan Blockchain masih belum ada yang menggunakannya untuk kehidupan sehari-hari. Namun di luar negeri, khususnya negara maju, penggunaan teknologi ini mulai dilirik.

Khususnya pada sektor keuangan yang bisa sangat terbantu oleh teknologi Blockchain. Misalnya untuk pengiriman uang internasional. Diperkirakan ada sekitar ratusan miliar dollar uang yang didistribusikan hanya pada tahun 2015 saja. Dan saat ini ada permintaan yang tinggi untuk pengembangan Blockchain.

Blockchain berpotensi memotong perantara untuk jenis transaksi ini. Komputasi pribadi menjadi dapat diakses oleh masyarakat umum dengan penemuan Graphical User Interface (GUI), yang berbentuk “desktop”.

Demikian pula, GUI yang paling umum dirancang untuk Blockchain adalah aplikasi yang disebut “wallet atau dompet”, yang dapat digunakan orang untuk membeli sesuatu dengan Bitcoin, dan menyimpannya bersama dengan cryptocurrency lainnya.

Transaksi online terkait erat dengan proses verifikasi identitas. Sangat mudah untuk membayangkan bahwa aplikasi dompet akan berubah di tahun-tahun mendatang untuk memasukkan jenis manajemen identitas lainnya.

Hal yang baru, terutama berkaitan dengan teknologi, pastinya akan selalu berkembang lagi, apalagi jika hal itu sangat menjanjikan untuk memberi kemudahan dalam kehidupan sehari-hari manusia.



Jika anda ingin bertanya kepada William Yang. Anda bisa input pertanyaan pada kolom di bawah

About the author

Avatar photo

William Yang

Vice Chairman of IT & Fintech at KADIN Indonesia.

Add Comment

Leave a Comment

Click to ask
Hai, Tanya-Tanya Aja
Hi ini Windy, dari techfor

Windy bisa membantu kamu memahami layanan Techfor
Seperti

1. Kursus Online By Expert
2. Partnership Event dan Konten
3. Layanan liputan multimedia
4. Dan hal lain yg ingin kamu tau

Kirim saja pesan ini serta berikan salah satu nomor diatas atau beritahukan windy lebih jelas agar dapat membantu Kamu